Saturday, November 29, 2008

Menakar Jiwa Entrepreneur di Kalangan Mahasiswa

Kata-kata entrepreneur saat ini sudah menjadi bahasa sehari-hari, tapi sayang pemahaman pada makna masih kurang. Banyak orang mengatakan menjadi entrepreneur itu mudah ada juga yang bilang bakat alam. Secara umum entrepreneur adalah orang memiliki bakat/jiwa pengusaha atau berwiraswasta istilah jaman dulu. Jiwa entrepreneur menurut praktisi yang sudah berhasil bukan datang dengan sendirinya, tapi tercipta dari perjalanan hidup seseorang. Jiwa ini tidak akan muncul bila tidak di asah dan dipelajari secara terus menerus. Menjadi seorang pengusaha juga tidak harus dimulai dari yang besar, Baba Rafi adalah contoh sukses yang memulai usahanya dari warung gerobak. Berkat ketekunan dan keuletannya akhirnya Baba Rafi bisa menciptakan bisnis frenchise lokal yang dapat bersaing dengan produk inmport. Menurut Hendy Sutiono Presdir BABA RAFI yang sudah mengembangkan usahanya ke bidang property memiliki impian membuka cabang sebanyak-banyaknya seperti McDonal. Seorang entrepreneur harus memiliki impian imbuhnya, dengan punya impian kita akan mencari jalan dengan sungguh-sungguh untuk menwujudkannya. Saat ini prospek bisnis terbuka lebar, tinggal bagaimana setiap orang menangkap peluang tersebut, tempat untuk belajar juga sangat mudah apalagi dengan sebaran informasi di internet tentang membuka usaha.

Disela-sela seminarnya di ITS Surabya Hendy mengatakan agar para mahasiswa tidak hanya pintar meminta uang kepada orang tua, tapi bisa memciptakan ide kreatif yang dapat mengasilkan uang tapi tidak mengganggu waktu kuliah. Mahasiswa sekarang terlalu manja dengan fasilitas yang serba ada, semua serba mudah hingga terlena dengan rutinitas kuliah. Padahal setelah lulus tantangan didepan jauh lebih berat dibandingkan dengan mengerjakan ujian, arus globalisasi yang tidak terbendung akan menyebabkan kita dijajah oleh perusahan-perusahan asing yang ekspan ke negeri kita. Bila dari sekarang kita tidak mempersiapkan diri untuk menjadi pengusaha-pengusa baru maka bersiap-siaplah untuk menjadi penonton di rumah sendiri. Jangan pernah berfikir setelah lulus kuliah berkeinginan kerja di perusahaan bonafit dengan gaji besar, tapi cobalah berfikir untuk menjadi pengusaha baru yang bisa membuka lapangan pekerjaan. Sekali lagi seorang Hendy Sutiono lahir dari keterbatasan, menyelesaikan kuliah 10 tahun, tidak punya modal yang cukup, tidak memiliki aset yang bisa di angunkan, tapi berkat keuletan dan ketekunan dan mau terus belajar Baba Rafi dapat bertahan di tengah gelombang krisis.

Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

6 komentar:

Anonymous 11/30/2008 10:17 AM  

mm..kelihatannya sangat bermanfaat,,,

Seno 11/30/2008 12:26 PM  

Yah, mahasiswa memang harus sudah bisa mencari uang sendiri, minimal mencari uang saku sendiri. Julukannya saja "Maha". Cuma satu manusia yang mendapat julukan "Maha", yakni "Mahasiswa" selebihnya gelar "Maha" hanyalah untuk Sang Pencipta.

Seyogyanya gelar tersebut bisa memotivasi teman2 mahasiswa agar lebih mandiri, dan be entrepreneur.

Postingan yang sangat bagus. salam.

Haris 11/30/2008 1:08 PM  

Jiwa wira usaha memang harus di asah dan dilaksanakan dengan tekun dan konsisten.

Untuk memulainya sebaiknya dari yang kecil dulu, sehingga resikonya pun bisa diminimalkan.

Tks sharingnya ya.

Kristina Dian Safitry 11/30/2008 9:02 PM  

tul sekali.ibarat pisau,semakin diasah semakin tajam. semakin banyak belajar semakin pintar. nice post

Anonymous 12/03/2008 11:49 AM  

bagus tuh memupuk jiwa wirausaha pad amahasiswa jadi ntar lulusnya gak jadi pengangguran

JoVie 12/04/2008 10:54 AM  

entrepreneur memang bukan bakat, seala bidang memeang bukan bakat namun apabila kita memulai sesuatu haruslah dengan topangan impian yang kuat...jadi tanpa impian itu, kita tidak akan putus asa ketika jatuh....dan berani bangkit...

posting yang bagus dan penu semangat..thx yah

Recent Comments

  © Blogger template 'Tranquility' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP