Thursday, December 18, 2008

Baliho Promosi yang Mengancam Jiwa

Kasus baliho roboh pada saat musim hujan seakan menjadi ancaman bagi siapa saja yang ada di sekitarnya. Kerugian yang ditimbulkan oleh papan reklame ini cukup besar, belum lagi sampai timbul korban nyawa. Dalam hal ini siapa yang harus disalahkan ?, ada tiga lembaga yang harus bertanggung jawab dalam pendirian baliho. Coba kita lihat kronologis pendirian papan promosi ini, ijin dan penentuan lokasi adalah keputusan PEMDA setempat, bahwa PEMDA sudah memiliki rancangan tata ruang kota serta penempatan area komersil. Kedua bahwa lokasi adalah atas permintaan user baik perusahaan atau produk yang akan berpromosi. Yang ketiga pembangunan baliho ini sendiri dekerjakan oleh vandor/supplier advertaising pemegang tender kerja. Selama ini ada begitu banyak baliho yang berukuran besar tapi tidak pernah rubuh, lalu kenapa baru diterpa gerimis sudah ambruk ?.

Permasalahannya ada banyak faktor, kita telaah dari user sang pengguna lokasi promosi, bahwa perusahaan yang ingin berpromosi di tempat yang strategis tapi menginginkan biaya murah, bahkan mematok harga tertentu yang dibawah pasaran. Vendor yang menyanggupi dengan biaya murah juga harus melaksanakan pekerjaan tentu dengan keuntungan besar. Maka jalan satu-satunya adalah mengurangi kualitas konstruksi baliho, seharusnya menggunakan besi 8mm maka diturunkan menjadi 6 mm ini adalah menyiasati biaya konstruksi agar murah, tidak menimbang ketahanan rangka konstruksi yang berakibat fatal. Bila baliho yang dipasang ambruk vendor tidak merasa khawatir, sebab baliho tersebut di ansuransikan. Jadi kasus baliho ambruk yang menyebabkan celaka pada masyarakat dikembalikan kepada pemerintah, harus ada standar material konstruksi dari baliho agar kecelakaan dapat diminimalis.

Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

1 komentar:

Anonymous 12/24/2008 9:28 AM  

pajak gede kalau mengancam jiwa gimana ya?

Recent Comments

  © Blogger template 'Tranquility' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP