Thursday, August 14, 2008

Esia & Wifone Perluas Layanan ke Kediri & Batu

Langkah Bakrie Telecom untuk memperluas layanan Esia & Wifone di Jawa Timur semakin agresif. Setelah membuka layanan di Jember pada akhir bulan Juni lalu, kini dua produk andalan Bakrie Telecom tersebut hadir di kota Kediri dan Batu ( Malang ). Untuk Kediri telah dipersiapkan 11 ribu nomor Esia & Wifone. Sementara di Batu tersedia 5 ribu nomor Esia dan Wifone.
Aktivitas penjualan di Kediri telah dimulai sejak tanggal 7 hingga 10 Agustus di Gerai Esia jalan Kili Suci no. 79 Kediri dan Sri Ratu Plaza, jalan Hayam Wuruk Kediri. Untuk wilayah Batu penjualan akan dipusatkan di Gerai Esia.
Hadir pada saat peresmian layanan Esia & Wifone di Kota Kediri, Moch Nur Ali, Asisten I Kota Kediri, Ida Indriyati Asisten II Kota Kediri, Poeji Santoso, Kepala Kantor Pelayanan Perijinan Kota Kediri, Bambang Basuki H, Kepala Perencanaan Pembangunan Kota Kediri, Wibowo, Kepala Bagian Umum Pemerintah Kabupaten Kediri, didampingi oleh Dani HMS, Vice President Wilayah Timur Indonesia PT Bakrie Telecom Tbk, dan Imam Kusuma , GM Area Jatim & Nusra. Seperti halnya pembukaan Esia & Wifone di kota-kota lainnya, pembicaraan telepon sesama Esia & Wifone di kota Kediri akan dibebaskan selama 6 bulan atau sampai dengan 28 Februari 2009. Gratis telepon tersebut dimaksudkan agar masyarakat Kediri dapat mencoba dan merasakan sendiri kualitas jaringan Esia & Wifone.
“Tentu kurang etis jika kami menyuruh masyarakat untuk mencoba tapi masih dibebani biaya percakapan telepon. Karena itu sengaja kami gratiskan dan jika masih ada yang kurang berkenan, silahkan sampaikan. Kami terbuka kok sehingga kami bisa langsung perbaiki dan tingkatkan lagi kualitas jaringan Esia & Wifone di kota Kediri”. Soal kualitas jaringan memang menjadi perhatian utama Bakrie Telecom. Banyak informasi yang beredar bahwa sejak operator telekomunikasi menurunkan tariff percakapan teleponnya maka terjadi penurunan pada kualitas jaringannya. “Ini yang kami hindari”, ujar Dani.
Pertama tariff telepon Esia Rp 50,- per menit dan Rp 1000,- per jam merupakan tarif regular dan tidak berubah sejak tahun 2005 lalu. Meskipun Esia yang mempelopori penurunan tariff telepon tapi Esia tidak mengikuti perang tariff yang ada saat ini. Karena tariff Esia tidak berubah dan merupakan tariff yang wajar maka yang terjadi bukan penurunan kualitas jaringan tapi justru peningkatan kualitas jaringan berupa optimalisasi dan pendirian BTS baru.Selama tahun 2008 ini kami merencanakan untuk membangun 1000 BTS baru, melengkapi 1100 BTS yang telah kami miliki pada akhir tahun 2007 lalu. Pembangunan BTS baru selain dilakukan di daerah-daerah baru seiring dengan perluasan jaringan Esia secara nasional, juga dilaksanakan di kota-kota dimana Esia & Wifone telah beroperasi. “Pembangunan BTS baru ini kami yakini akan semakin menyempurnakan kualitas jaringan Esia karena memang berasal dari masukan masyarakat”, jelas Dani lebih lanjut.
Untuk tahun 2008 ini, Bakrie Telecom menganggarkan belanja modal (capex) sebesar US$ 232 juta. Dari belanja modal sebesar itu, BTEL akan memanfaatkan US$ 136,8 juta diantaranya untuk menambah BTS, US$ 39,4 juta untuk pengadaan sarana penunjang transmisi dan US$ 55,6 juta untuk pengembangan teknologi informasi. Tarif SMS Esia juga tergolong revolusioner Rp 1,- per karakter. Sangat berbeda dengan operator lain dan belum pernah diterapkan oleh satu pun operator di dunia ini. Dianggap revolusioner karena mengubah secara total paradigma pemberlakuan biaya (charging) SMS. Selama ini SMS dikenal dengan tarif per 160 karakter. Namun, sering kali SMS yang di ketik pelanggan jauh lebih pendek dari itu. Tetapi tetap dikenakan biaya sama dengan SMS panjang. Itu dirasakan tidak adil.
Tarif baru SMS Esia kini berubah menjadi hanya Satu Rupiah Per Karakter bagi seluruh pengguna Esia ke semua operator Indonesia. Karena biayanya dihitung berdasarkan panjang pendeknya isi sms. “Semakin singkat isi sms yang dikirimkan maka semakin murah biayanya. Satu rupiah per karakter dan murah tanpa syarat”, ujar Dani. Selain gratis nelpon 6 bulan, Esia & Wifone juga menyelenggarakan program pilih nomor suka-suka selama masa penjualan. Melalui program ini masyarakat Kediri & Batu dapat memilih nomor telepon Esia yang dikehendaki selama nomor tersebut masih tersedia atau belum dibeli oleh pihak lain. Karena itu segera datang ke lokasi penjualan dan dapatkan nomor Esianya sesuai dengan nomor yang dikehendaki. Semakin cepat maka kemungkinan dapat nomornya semakin terbuka. Siapa cepat dia dapat.
Buat mereka yang belum memiliki handset maka Esia juga menyediakan beberapa paket bundling mulai dari harga Rp 199 ribu (diluar ppn) untuk handset yang monocrom dan Rp 249 ribu (diluar ppn) untuk handset yang berwarna. Ada juga hape Esia yang memiliki waktu siaga hingga 13 hari. Cocok buat mereka yang sangat tinggi aktivitas atau mobilitasnya hingga tidak perlu lagi membawa charger baterei. Keseluruhan upaya tersebut dilakukan Bakrie Telecom untuk memberikan pilihan yang semakin beragam akan layanan telekomunikasi yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat. “Kualitas atas produk dan layanan terhadap pelanggan serta calon pelanggan Esia dan Wifone adalah fokus utama dari pengembangan Bakrie Telecom. Sehingga kami yakin walaupun persaingan makin ketat, namun kami mampu membuktikan diri kami sebagai operator yang memberikan layanan telepon hemat namun berkualitas prima. Terbukti dari jumlah pelanggan kami yang meningkat”, jelas Dani.

Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

2 komentar:

Anonymous 8/15/2008 2:15 PM  

memang esia tarifnya murah dibanding dengan operator CDMA lainnya...

rhiezma 8/16/2008 9:44 AM  

ya setuju. o iya, thanks for visiting ya :)

Recent Comments

  © Blogger template 'Tranquility' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP