Jalan Panjang Menuju Jatim 1

Entah apa yang ada di pikiran para calon pemimpin rakyat saat ini, mereka ini sebenarnya mengejar prestasi atau prestise, apa unjuk kekuatan kelompok merasa paling besar dan dominan. Untuk pemilihan 1 gubernur saja menghabiskan dana milliaran rupiah, sampai rakyat yang sedang kebingungan dengan masalah kehidupan sehari-hari tidak diperhatikan. Pilgub ronde ke 3 dimulai lagi setelah pertengkaran panjang antara KAJI dan KARSA di MK draw, Pilgun ke 3 rencananya akan menghabiskan dana rakyat Rp 15 milliar dan ada kemungkinan membengkak menjadi Rp 20 milliar. Bagaimana dengan kondisi rakyat saat ini ?, dengan pupuk bersubsidi hilang dipasaran, saat musim panen tembakau uang palsu marak, minyak tanah langka dan mahal, pengangguran membengkak kondisi pendidikan tak kunjung membaik. Ini baru contoh kecil pada pesta demokrasi di tingkat provinsi, bagaimana dengan pilpres 2009 ?, apakah harus kejadian seperti ini yang menhabiskan duit rakyak dengan mengatasnamakan demokrasi. Sungguh sayang yang mengaku berpihak kepada rakyat malah berkhianat dan lebih mementingkan kelompok.

Sistem pemerintahan kita yang katanya sangat demokratis tapi bobrok, ini diikuti oleh sikap rakyat yang cuek dengan urusan milih memilih, sebab yang dipilih tidak bisa di percaya. Bagaimana tidak saat kampanye menjanjikan mimpi indah akan memperhatikan kepentingan rakyat miskin, tapi setelah duduk di kursi empuk untuk melihat rakyat miskin saja enggan. Korupsi merajalela, menuntut fasilitas kerja membabi buta, tapi tidak memiliki kinerja. Borok para pemimpin yang terkena skandal korupsi dan penyelewangan uang rakyat cuma bisa jadi tontonan saja dan rakyat kecil hanya bisa ngedumel dalam hati tidak bisa berbuat apa-apa. Bagaimana tidak, korupsi milliaran bisa bebas dan kalaupu dihukum cuma seumur jagung. Betapa geramnya hati rakyat yang dikhianati dan pantas saja rakyat tidak peduli dengan pesta demokrasi yang di kampanyekan pemerintah dengan dana milliaran.

Related Posts by Categories

Widget by Scrapur